Selain engine plus skill para jokinya, pemangkasan berat jadi menu wajib kuda pacu lintasan lempeng ini. So, jika aksi lepas bodi, kepras rangka atau coak rangka, menjadi hal lumrah. Jamak, penggunaan part racing performa tinggi, berbahan ringan tapi durablitas dan kemampuannya mumpuni.
Meski begitu, tak jarang trik pemangkasan berat ini juga dilakukan di komponen tertentu. Apa saja? Paling kentara, penggunaan single disc di satu motor, biasanya cuma dipasang di sisi depan saja. Sementara, yang belakang no rem.
Tak hanya itu, disc brake pun diakali seminim dan seringan mungkin, termasuk memotong diameter luar hingga menyisakan 'secuil' bagian dalam piringan saja.
Yang pasti, trend ini juga kian hits di kalangan penyuka parkir mahal. Motor-motor bergenre racung style khusus dragbike, cukup banyak yang mengaplikasikannya. Seperti trik yang dilakukan Fajar asal Purworejo, dengan Ninja 2015 miliknya. Digarap Koplok Custom, discbrake dari merek Sunstar dipangkas hingga terkesan minimal.
Hal saja dijejalkan oleh Aryo Wibisono asal Kendal, dengan Ninja 2014nya. Sedikit berbeda, doi memakai bahan piringam Brembo, namun dicustom sehingga lebih kecil diameternya. Kamil Jaya asal Tuban, yang menggandengkan satu set tromol Upper Speed, juga memanteng cakram custom, yang terlihat sekilas seperti rem sepeda angin.
Gak safety? Bisa iya, bisa nggak! Meski bagian yang dijepit pad kaliper menjadi lebih sedikit, tetapi karena motor dragbike memang hanya buat akselerasi dan tidak terlalu banyak memakai rem seperti motor balap lain macam road race, penggunaannya juga bejibun. Yang jelas, namanya showbike only, sah-sah saja memasangnya.
naskah/foto : punk