Untuk mesin dilakukan penyesuaian bibir krenkes sehingga silinder blok kop Yamaha V-Ixion bisa terpasang. Pilihan yang pas jika ingin mengadopsi mesin berpendingin cairan pada modif CB, sebab aliran air diputar lewat putaran gigi kamrat yang tertanam pada tutup Knoken as.
Jadi tidak perlu lagi mengcustom water pump. Sedangkan untuk radiator, Daffa mengaplikasi milik Suzuki RMZ 250 double radiator.
Basis rangka, CG110 sama dengan CB, jadi tinggal penyesuaian tangki dan jok saja. Karena itu, tinggal finishing luar yang dimaksimalkan.
Acungan jempol pun cocok buat mengapresiasi finishing CB Sumanto ini. Dominasi Hijau muda tampak manis bareng grafis minimalis penuh warna yang terangkai ditandon BBM berikut spatbor.
"Terlihat sangat kinclong garapan Wanto tukang jiplak yang sekaligus rekannya sendiri," kelakarnya. Untuk kaki-kaki, Daffa ingin tampil rapi tapi safety. Andalannya, sepasang pelek Takegawa 160X17 tetap lempeng dikawal karet ban Comet 70/80.
Terlebih dikawal suspensi depan custom milik RGR dibagian depan dan belakang Tiger modif. Terakhir, proses krom sebagai modif pamungkas sekaligus menambah kesan elegan. l nda
SPEK MODIF:
PELEK; Takegawa, BAN: Comet, SOK DEPAN: RGR, SOK BELAKANG: Tiger, SILINDER BLOK KOP: V-Ixion, RADIATOR; RMZ 250.
HONDA CG 110 ’77 – GRESIK : INI DIA ... CB SUMANTO !

BERKREASI LEWAT kanibal spare part menjadi hal yang lumrah dilakoni CB mania. Seperti halnya yang dilakoni Daffa, setidaknya 3 part merek motor ditanam kanibal di CG 110 miliknya. “Bisa saja sih disebut CB Sumanto, kan mengkanibal berbagai merek pabrikan motor dijadikan satu. Semua dikarenakan hobi itu proses ukan instans,” buka Daffa.