Ceper Never Die, pun menjadi ungkapan kata yang tepat bagi penggila motor ceper cium aspal sepertinya. Salutnya, modifikasi yang acap kali dipuji sekaligus dicibir ini rupanya juga sering dipakai harian, plus jejalah lintas aspal demi bertemu alias gathering silahturahmi sesama ceperist Indonesia.
"Memang suka motor ceper sejak lama. Dan bangga masih bisa mengendarainya, karena dengan motor ceper Supra ini aku bisa mengenal dunia, mendapat pengalaman dan berteman dengan banyak saudara dari berbagai kota," ucap Ozan yang bergabung di komunitas Rebon alias Republik Ceper Cirebon tersebut.
So pasti, tidak sekedar ceper, modikasi yang diterapkan ke Supra berakte 2002 ini tetap menarik dan kece untuk digeber keliling kota atau diajak melaju touring mengeksplore nusantara. "Tidak asal ceper, tapi wajib tampil kece dong!" tambahnya.
Secara teknis pengerjaan modif ceper, Ozan memang masih menerapkan trik umum oleh kalangan ceperist, namun jadi terlihat unik karena diseting ekstrim, terutama kali melakukan tekukan garpu teleskopik untuk menopang roda depannya. "Untuk batang T kita bikin mentok, dan sudut garpu soknya kita tekuk ke depan, sekitar 35 derajat. Jadi, bisa dibilang soknya mati kagak hidup juga nggak mau, dibawa asik aja," kelakarnya.
Meskipun mengurangi sisi ergonomi karena peredaman suspensi extra berkurang, Ozan tetap membenamkan beberapa part khas modify ceper di sektor depan ini, termasuk dobel disc dari custom tromol Ninja, berikut kaliper orsi pabrikan berselang rem TDR. Tak lupa, dihiasi braket dan lempengan plat bermotif agar lebih sangar.
Di sisi belakang, Ozan lebih mudah melakukan trik penceperan tanpa perlu membabat habis rangka, cukup menata ulang tangki dan papas subframe alias coak di bagian tengah mainbone, tepat di belakang mesin.
Karena disetel dengan sumbu pendek, yang mana sumbu roda belakang dibuat maju lebih dari 15 sentian, praktis arm juga wajib dipangkas habis. Alhasil, posisi roda pun bisa super mendem dan terlihat nongol di tengah body. "Kalo swing armnya tetap bawaan Supra, tapi saya finishing chrome," tutur Ozan.
Untuk roda-rodanya sendiri, Ozan meminang satu set pelek Jinfei twotone berikut jeruji bunglon dari Yaguso, kemudian membalutnya bareng ban swallow berukuran 50/90-17 untuk depan danFDR Genzi 60/80-17 untuk sisi belakang.
Satu hal paling menarik dari modify Supra Ozan ini, kreasi body part yang full custom coak bermotif, yang kebanyakan bermotif bintang dan tribal. Kian asik, sekujur jubah yang sudah dicoak ulang ini tetap diguyur warna baru didominasi kelir oranye grafis hasil oplosan cat Danagloss ber-clear Blinken, yang digarap oleh Jay Airbrush.
Detailing, Ozan bersama Rebon juga menata ulang sana-sini. Seperti area blok mesinnya pun berfinishing cat motif grafis dengan warna ungu dan biru serta inovasi persneling custom agar tetap nyaman untuk mengatur perpindahan gigi dengan sempurna.
Kemudian, kedok depan hingga stang yang dihiasi headlamp projector ber-reflektror kuning dengan mika lampu ungu serta handgrip monel berhandle rem IBAD. Sedangkan sisi dek tengahnya dilengkapi 3 buah indikator spidometer dan RPM.
"Meskipun butuh waktu tiga bulan, dan yang paling sulit mengubah struktur area kaki-kaki dan bodi dengan motif coak. Namun aku pastinya bangga dengan tampilan kuda besi ku saat ini," tutup Ozan yang biasa disapa Epeck Rebon #002 tersebut.
SPEK MODIF :
PELEK DPN & BLK : Jinfei 140-17, BAN DPN & BLK : Swallow Slick 50/90-17 & FDR Genzi 60/80, TROMOL : Ninja, CAKRAM : Ninja, SELANG REM : TDR, PERSNELING : Custom, BREKET KALIPER : Custom, JERUJI : Yaguso, FOOTSTEP : Custom, TAKOMETER : Variasi, JOK : Custom Viber, HANDGRIP : Monel, SPION : Custom, HANDLE REM : IBAD, BODI : Custom, CAT & CLEAR : Danagloss & Blinken, BENGKEL & BRUSHER : Rebon Cirebon & Jay Airbrush, WAKTU MODIF : 3 Bulan.
Naskah / Foto : Doni “Double D” Ototrend