Nggak tanggung-tanggung, Yamaha 125Z keluaran 01 jadi pilihannya. Apalagi kalau mengenangnya saat laga di road race di 98 - 01, Yamaha 125 Z amat tenar dan menjadi primadona, dengan brand ambassador Norick Abe rider level dunia. “Dan sekarang baru bisa melampiaskan hasrat itu, setelah memburu 125 Z dan mendapatkan-nya dari seorang kolektor, ”kata M. Pipit.
Kendati cuman dipakai daily use, tapi pria yang juga pemilik gerai android bernama Bons Cell di Bagor, Nganjuk itu tetap menginginkan performa mesin yang bengis. “Kalau ditinjau dari performa speednya, kira-kira setara dengan kuda besi 2 tak 140 cc yang dipakai liaran, sebab bisa tembus hingga 145 KM/Jam versi GPS, ”kagum M. Pipit yang merujuk ke work shop Nanang di Bodor, Nganjuk untuk proses up grade-nya.
Doping tenaga kali ini didapat dari piston ART over size 100, penataan ruang bakar dengan pencapaian nilai perbandingan kompresi 7,6 : 1, jenis bahan bakar Pertamax.
Untuk kontrol gas segar, juga disempurnakan Mossbarger reed valve, yang biasa dipakai sport trail versi 97 ke bawah. “Spesial part racing tadi saya order ke teman yang kebetulan jadi TKI di Jepang, ”bisik M. Pipit yang masih punya 3 stok reed valve yang langka itu.
Knalpot. Tampang luar standar, daleman full rombakan dukung korekan mesin.
“Kelebihannya ada di tulang-nya lebih tebal dan mudah diatur saat dikanibal di inlet 125 Z, ”nilai Nanang yang pasang main jet 135 dan pilot jet 29. Selebihnya, untuk lubang transfer dan lubang bilas, cuman main poles tak sampai makan diralnya.
Kecuali lubang buangnya, saya lebarnya saya tambahkan disetiap sisi-nya 2,5 mm, tanpa ada rubahan pada tingginya. Termasuk daleman expansion chamber, ada sekat di perut yang dipermak, dan sisi dalam stinger. “Penyempurnaan konversi power ke speed-nya diback up kampas kopling Yamaha 125 Z tapi versi Malaysia, ” terang Nanang yang menyetingnya dengan perbandingan final gear 13-39 itu. pid