Tim yang setengah-setengah masuk di kompetisi zona ini terseleksi dan kemudian mundur tertib. Tapi, pengalaman Edi petani Jagung dan buah-buahan yang pernah membentuk tim balap di 2012 itu, banyak metodhe yang dievaluasikan, untuk direpresentasikan di musim kompetisi 2019. Praktis, strategi langkah demi langkah, diolah selektif dan cermat oleh Edi yang rencananya akan disuport oleh Jaka Maradian kepala desa Karang Baru, Probolinggo.
Gaya membalap Ilzam. Petarung dan memainkan trik mengunci racing line lawan.
Macam rider, dipercayakan pemula potensial Jatim Ilzam FR asal Lamongan, dengan jam terbang tinggi lantaran aktif berlaga di kejuaraan nasional. Secara performa dan karakter Ilzam termasuk santun dan memiliki tipikal petarung. Bahkan, soal fisik Ilzam juga aktif bermain MTB setiap hari. Konteks demikian ini yang tak meragukan Edi untuk meminang Ilzam, memperkuat tim dengan basecamp di Karang Baru, Probolinggo.
Dan soal arsitek up grade mesin, Lukman sebagai manajer tim Mubarok Jaya Jagung Balap Racing Team, Probolinggo, lebih condong ke Dony Bule ex rider road race tahun 2000 yang kini membuka workshop racing Dony Speed di Jl. Panglima Sudirman 485D, Wiroborang, Mayangan, Probolinggo.
Prestasi Dony makin mencakar, sukses menghantar Agik Doyok sampai pentas nasional di GTX. “Nah, seharusnya kalau cuman road race Dony lebih brilian inovasi dan sajian serum korekannya, ”jelas Lukman berusaha menganalogikan kemampuan Dony.
Di even road race Probolinggo mendatang (24 Maret), Lukman akan turun full tim, dengan 4 kuda besi terbagi bebek 2 tak 116 cc dan bebek 2 tak 120 cc, berikut masing-masing motor spaere-nya. Sebagai tuan rumah, saya berusaha all out, menyiapkan performa kuda besi. Dan berusaha mencari kelemahan di even sebelumnya, sesuai request Edi.
Terhitung sebelum even 2 minggu, 2 mesin 116 cc dan 120 cc assy mengalami spare di workshop Dony. Gaya Ilzam yang demen gantung RPM, disiasati penggantian gigi rasio 1 dan 2 untuk bebek 2 tak 120 cc, dengan perbandingan berat. Jadi, proses mengumpan RPM-nya tak perlu tinggi. Gigi rasio 1 dan 2 berat, ringan dihela mesin.
Edi Wahyudi & ilzam FR. Owner tim bersama rider kebanggaan, penunjang tim lama formasi baru 2019.
Dengan begitu, Dony makin berani pasang perbandingan kompresi 7,7 : 1. Kesimpulan-nya RPM dibawa lebih rendah dan efektif dikonversi ke speed. Nah, durability bisa didapat dari sini. Pas melayani tipikal pasar senggol Probolinggo, yang identik rolling speed dan stop and go. Beratnya perbandingan gigi 1 dan 2 tadi juga diproyeksikan saat keluar tikungan Ilzam bisa melesat duluan. “Sangat menunjang ketika memakai taktik mengunci racing line, ”bisik Dony.
Sedang bebek 2 tak 116 cc, spare blok silinder baru, otomatis piston standar dari ART yang sekarang diaplikasi. Selebihnya, point-nya berada di variabel tinggi lubang transfer. Trek dan kondisi alam Probolinggo ada unsur kamuflase, meninjau straight butuh seting kering tapi kelembaban suhu sekitar butuh seting karbu lebih basah.
Blok silinder spesial menu trek Probolinggo. Bertipikal mdium pada tinggi lubang transfer-nya.
Nah, kontur tinggi lubang transfer pada blok silinder baru kali ini, didesain medium. Dari tinggi standarnya 41 mm, saya naikkan dibawah 1 mm. Cuman, kontur sisi dalamnya macam gentong. Flow gas segar yang dibilas lebih naik, mutlak dibutuhkan saat di gasingan tinggi melayani straight trek Probolinggo, ketika tekanan negatif mulai menukik turun.
“Konsep ini juga dipertimbangkan dari bobot Ilzam, ”yakin Doni yang menyarankan serum korekan terbarunya cukup dibedah sampai disini. “Jadi, besok lihat saja performanya langsung, ”optimis Dony. pid