Seperti kabar terbarunya, H. Iksan baru saja membangun Ninja 155 cc tune up, dengan best time fantastis 6,9 detik. Hasil korekan tangan dingin Agung, tuner Botol Terbang, Magelang.
Special direquest H. Iksan untuk membekukan best time 6,9 detik. “Kalau sudah masuk best time kepala 7, lebih baik saya mundur dan saya balikin lagi ke workshop Agung, ”lantang H. Iksan yang memang lagi on fire di kelas para rider berbintang ini.
Knalpot garapan KDX. Didesain special mendongkrak gasingan tengah atas.
Ironisnya, untuk rider H. Iksan justru nge-voor. Sebab, cuman diperkuat rider yang kaya jam terbang di karapan liar, seperti Idam, Dika Ploki dan Deby AP. Hasil input ketiga rider ini sepakat, soal taksi tak bisa ditawar, harus dan harus pakai ban Eat My Dust. “Kalau sampai ada kelas dengan regulasi one make tyre, lebih baik mundur, ”kompak ketiganya.
Indikasi transfer power mesin ke roda berlangsung bengis. Dika, dalam konteks ini yang terhitung paling baru mengenal sport 2 tak 150 cc, mesti rutin training start. Ada ritme kurva power mesin yang pas dan mesti dicari lebih dulu saat start. Trik mengkatrol RPM minta landai, sembari nahan kopling mengatur ritme speed tak sampai whelie.
Setingan final gear. Mendistribusikan lebih rata gigi 1 sampai 6
Beda dengan Deby dan Idam, lebih berani manteng RPM tinggi sebab level mental juaranya ada di 8, sembari melepas durasi kopling lebih singkat.
“Cuman, konsekuensinya Deby dan Idam berani mengambil sikap menggeser postur ke depan untuk mendapat center of gravity, motor lebih ke depan, ”terang Dayat manajer AJP Reva Jaya, Krian yang intens mengamati perkembangan rider-rider yang dinaungi.
“Tapi, kalaupun Dika bisa beradaptasi, saya yakin hasilnya luar biasa. Sebab, pembelajaran ke sport 2 tak 150 terhitung lebih awal, ”tambah Dayat.
Untuk porting tinggi lubang transfer diremer hingga 40 mm, berlanjut pada pemasangan reed valve V-Force dan karbu PWK 38 mm, berikut tambahan tabung induksi. Menariknya ada disini, tabung induksi lebih tepat dimanfaatkan untuk menyimpan stok gas segar. Dan dimuntahkan saat terjadinya perbedaan tekanan.
Korekan mesin terbaru 2019. Dilengkapi tabung induksi & indikasi gigi 1-2 super ringan.
Itu setara dengan rentang tekanan negatif pada fase produktif. Ketika dikonversi ke pemakaian sama dengan tuntutan kebutuhan HP dan torsi di gasingan bawah, butuh extra. Dari sini saja makin kental, kalau perbandingan gigi 1 dan 2 kelewat ringan. Dan membutuhkan doping gas segar berlimpah.
Termasuk, perbandingan kompresi 7,9 : 1, juga ditujukan menderek gasingan bawah agar makin bengis. Sebagai penyerasinya, tinggi exhaust hasil revisi detailnya 38,5 mm dan lebar 40 mm. Diolah knalpot KDX, yang spesial diorder mendongkrak gasingan tengah atas. pid