Prioritas utama, power weight to ratio GTR 150 lebih diuntungkan. Demikian dengan komposisi dan kontruksi center of gravity-nya, cenderung ke depan. Analoginya, kesatuan bodi lebih mengiris angin, out put power mesin jadi kian stabil saat menghela bobot motor. Cuman, urusan traksi tetap disempurnakan monosok aftermarket dari RCB.
Performa GTR 200 hasil up grade RAT Motorsport Indonesia. Makin bengis, layani kebutuhan Track Day & Surabaya Drag Community.
“Selebihnya, sudut throttle body, intake dipertahankan proposional, sebagai penunjang siklus gas segar, ”urai Michael yang identik dengan nama Kuang Custom Racing di Perum Sun Safira, Buduran, Sidoarjo.
Kelebihan GTR 150 pada point ini, yang dipandang Michael memiiliki value lebih tinggi, saat dijadikan basic saat laga di Track Day dan Surabaya Drag Community. Bahkan, kabarnya GTR 150 ini juga menjadi proyek experimen Michael, sebagai pembanding mata pelajaran yang mulai ditekuni, yakni ilmu otomotif.
Penunjang traksi roda belakang. Monosok berganti produk RCB.
Limit kemampuan out put power GTR 150, dibobol paksa hingga menembus 33,8 HP saat 10.454 RPM. Khusus bagian ini, Micahel percayakan pada Azis tuner RAT Motorsport Indonesia, di Jl. Raya By Pass Juanda 17, Sidoarjo, yang jago mebangun kuda besi drag bike. Makin special, workshop ini juga menjadi rujukan tuner belia mengembangkan ilmu mengorek mesin.
Balik ke topik, serum korekan bore up yang diusung Azis memakai piston Moto 1, berdiameter 67 mm. Liner berganti aftermarket berdiameter luar 75 mm, untuk mempertahankan ketebalan liner di 4 mm dan dipadu stroke standar. Kapasitas mesin sukses diumpan di 203,6 cc.
Tipikal mesin berganti over square. Hasil bore up 67 mm & stroke standar 57,8 mm.
Diaplikasinya metodhe bore up ini, juga berdasar basic GTR 150 yang menganut mesin dengan tipikal square dengan perbandingan silinder 57,3 mm dan stroke 57,8 mm. “Jadi, masih kurang bengis saat dipakai kebutuhan kompetisi, ”nilai Irfan ridernya yang sukses membekukan best time 8,14 detik saat laga di Surabaya Drag Community.
Tersentral dari bore up ini pula, komponen daleman silinder cop mengalami up grade total. Kontrol masuknya gas segar, berganti 24 mm dan katup buang dipilih jeli ukuran 21 mm, berbahan carbon dengan brand SND Racing.
Makin besarnya diameter katup, sudut katup jadi mengalami rubahan lebih membuka. Konsekuensinya, kontur intake dan exhaust mengalami under size teknik bobok las diral. Dengan begitu, pembentukan kontur intake dan exhaust yang baru, berbanding sudut katup yang baru, jadi mudah direalisasi.
Bahan seteng katup. Dipilih dengan perhitungan muai panas match dengan bahan katup & jaga kestabilan performa mesin.
Diback up seteng katup berbahan hard bronz, yang diklaim memiliki nilai muai selaras dengan bahan katup. Demikian dengan bushing katup, juga memakai bahan sama.
“Pada point ini, kita cuman berusaha menciptakan mengakomodir gas speed agar minim hambatan, ”terang Azis yang mematok perbandingan kompresi 12,3 : 1. Termasuk, remer maksi diameter dalam inlet throttle body OEM yang berkisar menjadi 30 mm, berikut peggantian butterfly custom 30 mm. Juga dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan positif saat berada di gasingan 6000 RPM ke atas.
Soal modif camshaft, mengusung durasi 270 derajat (in) dan 266 derajat (ex). Sengaja, gas buang ditahan tak dimuntahkan sampai bersih. Sebab, dialokasikan untuk pembakaran lanjut.
Menariknya, Azis tak terobsesi dengan lift tinggi, kali ini lift katup in dan ex diplot di angka 8,8 mm. “Hasil kalkulasi dan test case, rendahnya lift ini sudah terakomodir dengan over size katup, sehingga sami mawon, ”yakin Azis yang meneruskan dengan pemakaian knalpot free flow steinless dan final gear 14-39 itu.
ECU Api Tech. Memakai brand andalan tim racing Honda Thailand.
Krusial untuk pengapian berganti ECU Standalone Api Tech. Sesuai dengan hasil review, ECU Api Tech telah melangsungkan banyak riset dengan tim racing Honda Thailand. Bahkan, disebut-sebut ECU Api Tech juga dikembangkan bersama tuner racing Honda Thailand. Sehingga, lebih match dan memahami kebutuhan mesin brand Honda saat dipakai konsumsi racing.
Maping ignition 44 derajat degree dan maping fuel rate 70%, disemburkan lewat injector hasil kanibalan Ninja RR Mono 250 cc. Mode maping yang ini spesial untuk laga di Track Day. “Kalau untuk kebutuhan laga di Surabaya Drag Community, sejak gasingan bawah hingga tengah debit gas segar dibuat lebih rich 9,6 Milisecond Maximum Pulsewidth, ”tambah Swega owner RAT Motorsport Indonesia itu. pid