"Mengingat performa bebek 2 tak 116 cc dan 120 cc, mulai rata, "tegas Mamank Surya tuner yang memback up Madura Tekhnik Racing Team, Karang Penang, Sampang yang disuport sepenuhnya oleh Wafa dan Jon. Ditambah lagi, rider yang berlaga di kelas ini rata-rata kawak, yang sudah paham betul karakter dan kemampun F1Z R.
Pertimbangan ini juga, Mamank menerapkan korekan dengan output safety. Prinsipnya, meminimalisir resiko efek domino dari korekan mesin yang diaplikasi. Macam porting exhaust, tingginya dinaikkan 1,7 mm serta melebarkan sisi kanan kirinya 2,5 mm. Lebar portingnya jadi bikin awet ring piston, secara kontur ring piston dominan terjaga liner.
Dan tinggi lubang transfernya dinaikkan 1,2 mm, tolak ukurnya power band dan peak power. Persisnya gigi rasio wajib rata dikonversi speed, hingga panjang dominan sirkuit. Dan interval power saat gasingan bawah disengaja lebih kasar alias menyalak. Logis, toh rider yang membela tim ini kawak, seperti Sakti Andre, Roim Viro dan Dicky Part.
Sisi lain, sektor crankcase bagian daun as kruk yang dipermak, sebagai hasil revisi menyempurnakan kompresi primer. Dibobok las dan dirapikan bubut.
Kemungkinan penambahan dimensi atau diameter luar as kruk ada di 2,2 mm. Kecepatan siklus gas segar yang dibilas jadi lebih baik, stoper daun membran jadi dibuka mentok, klop dipadu perut knalpot yang disusut 25 mm. Sebagai penunjangnya, karbu diremer hingga 22 mm, berikut venturi yang diperbesar jadi 20 mm.
Piranti jarum skep diganti berkontur gemuk dipasangkan nozle standar. Cuman, seting main jet jatuhnya kecil di 135 dan pilot jet 32. "Sebab itu resistance drive gear ratio dibuat berat di gigi 1 dan 2, agar gigi 3 dan 4 lebih produktif dikonversi speed, "urai Mamank. n pid
SPEK KOREKAN
KARBU : Remer 22 mm JARUM SKEP : Aftermarket CDI : F1Z R Clutch KNALPOT : Custom KAMPAS KOPLING : FR 80 PISTON : Aftermarket 53 mm KNALPOT : Perut disusut 25 mm DAUN AS KRUK : Bobok las & bubut
YAMAHA F1Z R - SAMPANG : REVISI SEMPURNAKAN KOMPRESI PRIMER

SPESIAL kompetisi bebek 2 tak 116 cc atau 120 cc, manajer dan tuner mulai menduga ada banyak faktor sebagai penunjang prestasi di kelas ini. Briefing tuner dan manajer ke rider mulai pedas, sebab dipacu tak hanya pandai ngegas, tapi juga pandai berhitung mengakumulasikan power dan posisi gigi persneling yang pas buat beradu di chicane.