CUSTOM & COAK RANGKA
Terinspirasi balap ala NGO Street Drag Bike, oprekan yang dikerjakan Giri Nur Rahman memang tidak setengahsetengah. Semua bagian motor Ninja ini benar-benar dikreatifi, tanpa ada ruang yang tersisa.
Sekilas, rombakan paling utama yang terlihat, custom rangka. Berhubung rangka Ninja keluaran 1997 punya profil lebih pipih, aksi coak rangka digarap di mainbone sisi ki-ka, berbentuk oval memanjang. Down tube pun sama, namun diameter coakannya lebih kecil. Sebelumnya, down tube lebih dulu dipotong sehingga engine seperti menggantung ala underbone.
ALUMINIUM REAR FRAME
Satu ciri khas kuda pacu NGO Drag adalah kesan kompak, ramping sekaligus liar. Tangki aluminium pun dipilih model custom keprasan, yang alurnya cocok digandeng seat unit profil tipis hingga buritan. "Rangka belakang juga lebih dulu kita potong, disambung rangka almu baru model knock down," tambahnya. Rangka almu ini juga impresif, ringan dan sudah dicustom bolong, karena speknya memang cocok buat Ninja Drag Style.
BODY FULL GRAFIS
Berhubung rangka sudah dikepras sana-sini, Giri dan GA Racing kembali mengolah body-set. Konsep Half-fairing dipasang. Spesial, finishing juga digebyur airbrush. Tema-nya, grafis ala Daijiro Kato #74 hasil garapan Tantra Studio Airbrush. Ciri khas tematik Kato ini, garis-garis serba lurus yang dikombinasi warna cerah, yang dasarnya dipilih serba biru, berikut gradasi kuning dan merah.
UPGRADE SUPERKIPS
Di era 2000, Otre pernah ulas salah satu Ninja terkencang di Jakarta yakni Ninja Komputer. Ciri khas Ninja legendaris ini, aplikasi blok Superkips impor Thailand yang dulu belum jamak dipakai. Giri juga mengoplosnya dengan upgrade part ini, ditunjang knalpot custom agar mesin lebih berteriak. "Blok saya oplos mas, soalnya kalo pakai KIS bawaan, kurang greget, " alesnya.
CEGAH OVERHEAT
Satu kekurangan Ninja lawas, mesin garang yang sudah dilengkapi radiator namun minus kipas. So, mesti sering dicek karena riskan panas atau overheat. Nah, untuk mengatasinya, Giri memilih radiator custom yang lagi trend saat ini, big-radiator yang inspirasinya berasal dari radiator Satria FU 150 injeksi. Dipilihnya produk SPAC, dengan selang dari Samco.
RODA MINI TAPI RINGAN
Undercarriage, jelas ikut dibedah. Kuda pacu liar spesialis lintasan lurus butuh kaki-kaki yang ringan, namun stabilitasnya terjaga. Karena itulah, roda diseting profil serba mini, dari pelek almu Takasago Excel dikombinasi ban Vee Rubber - Eat My Dust. "Saya juga pasang tromol variasi custom model coak," bilang pemakai disc brake variasi dengan kaliper set Brembo ini.
REAR END
Yang eye catching dari Ninja ini, bukan hanya buritan ringkas, tetapi set up kaki belakang serba update. Lengan ayun dipilih model DKT yang ditopang monosok ala Proshox Gas by K-Tech Thailand, plus tabung. Butuh penyesuaian pangkon sok, karena mesti merelakan ruang untuk box aki.
ASESO & DETAILING
Sebagai kuda pacu drag-bike, posisi berkendara wajib agresif. Khusus area ini, riding-position sport dihasilkan dari kombinasi setang model clip-on yang radius putarnya pendek dan lebih ke dalam, berikut pijakan kaki yang lebih mundur. "Saya juga pasang komplit, variasi handgrip, gas spontan dan handleset nya," tutup Giri, yang sementara masih menyeting steering dump Ohlins. l
SPEK MODIF
SOK DPN ; Custom, SWINGARM : DKT, SOK BLK : Monosok Nitronlook by K-Tech, PELEK DPN & BLK : Takasago, BAN DPN & BLK : Vee Rubber - Eat my Dust, TANGKI : Custom almu, HANDLE SET : CRG GP, PIJAKAN KAKI : DKT, MASTER REM : Brembo, FOOTPEG : DKT, KNALPOT : DBS / Aitech, STEERING DUMP : Ohlins, ENGINE : Custom with Superkips, RADIATOR : Custom SPAC, SELANG DLL : Shamco, EPOXY / CAT / CLEAR : Dupont, BRUSHER : Tantra Studio, PHOTOGRAPH BY : GTX Concept, MODIFIKA