Squad WAC Modified asal Jombang pun tahu betul bagaimana mempermak sebiji Satria F menjadi sosok kuda pacu bergaya modif yang lagi booming tersebut. "Nih motor terbilang baru bikin modifikasinya. Perdana langsung kita garap gaya Indo Drag Style. Karena sebelumnya lama digletakin di gudang. Yang penting, modifnya pantang menyerah dan terus berkreasi," ucap Whinanto, punggawa WAC Modified Jombang memberi alasan.
Untuk mematenkan gaya ini ke motor berjulukan hyperunderbone keluaran 2010 tersebut, Whin memastikan jubah benar-benar full telanjang, trondol seperti drag bike beneran. Praktis, tak ada sisa bodypart satu pun, baik kedok, side cover, spatbor hingga jok sekalipun.
Karena tanpa penutup, sektor rangka pun dikreativi untuk media memaksimalkan tampilan luar yang lebih menarik, berikut penggunaan beragam part racing sebagai menu utama modify Indo Drag Style. Plus, kombinasi asesoris penunjang yang dirasa pas dengan pakemnya.
So, rangka lebih dulu yang digarap, dengan sedikit custom potong dan coak sana-sini untuk memangkas bobot. Coakannya sendiri dibentuk ala lonjong dan bulat, menyesuaikan bidang rangka.
Hal sama, juga diterapkan ke part undercarriage, seperti swingarm hingga bubutan di sok depan. Termasuk, buritan belakang ditimpa jok custom baru yang lebih tipis.
Untuk catnya, dipilih dasaran warna cerah, didominasi oleh warna kuning dengan beberapa aksen dan gradasi ke warna oranye, ungu, biru dan hijau. Karena minim ruang, grafisnya sendiri hanya ditimpakan sedikit di bagian sepatbor belakang plus tangki custom underseat.
Lebih kontras dari sisi luar rangka yang dominan kuning, sisi dalamnya disaput full warna hijau. Yang pasti, oplosannya mengambil basis Cat penta superglos, yang disaput clear Blinken.
Spek kaki-kaki, jelas wajib ramping. Karena itulah, komposisi part yang dipilihnya pun serba ringan, terutama penggunaan pelek palang dari Venom size 140 ring 17 dan pelek King Drag berjeruji. Lalu, dibalut ban cepak dari Vee Rubber untuk roda depan, dan Eat My Dust di roda belakang.
Satu sektor vital yang fokus ditata oleh Whins adalah engine. Kali ini, oprekannya diseting khas dragbike, dengan aplikasi blok silinder Moto1 plus jeroan piston 63mm, kemudian digandeng bareng CDI Rextor dan koil Kawahara.
Sementara, pemasok campuran air-fuel dipasang karbu PWK35, yang dipungkasi corong knalpot garapan RPS. "Oprekan mesin gak ekstrim kok, yang penting durable karena memang speknya buat ngontes sih," ujar Whinanto, yang menutup sisi atas kop dengan cover CNC-an.
Sekilas, tongkrongan motor yang dijuluki 'Sijuki' ini terlihat garang. Paduan warna rangka kuning dengan gradasi ke grafis juga kontras dengan pemakaian asesoris aksen hijau anodize karya LPX. Apalagi, didukung sedikit miling di beberapa part yang tidak over, namun tetap sporty khas ala IDS.
SPEK MODIF
BOTTOM SOK DEPAN : Mio custom bubut, SOK BELAKANG : Gazi, SWINGARM ; Delkevic, PELEK : Venom 140-17 & King Drag, BAN DEPAN : Vee Rubber Geko Star 45/90-17, BAN BELAKANG : Mizzle Eat My Dust 60/80-17, CAKRAM DEPAN : Sunstar, KALIPER : Doraemon, SELANG REM : Swits, STANG & SEGITIGA : BMRT, SPEEDO : E-bike, MASTER REM : KRS, GAS SPONTAN & HANDGRIP : Domino, STABILIZER : Matris, PENGAPIAN : CDI Rextor, KARBU : PWK35, KOIL : Kawahara, MAGNET : Custom, BLOK SILINDER : Moto1, PISTON : 63mm, COVER HEAD : CNC, GEARSET : SSS, KNALPOT : RPS, EPOXY-CAT&CLEAR : Penta Supergloss/Blinken, ANODIZED : LPX Anodized, BIAYA MODIF : +/- Rp 26 jutaan, BUILDER/MODIFIKATOR : Whin Art&Concept Modified (WAC) - Jl. Raya Ngrawan 06/04 Jombang. CP : 0857-3326-3245.
naskah/foto : @jepunk_ototrend
