Tentu saja, perpanjangan kontrak memastikan kesinambungan bagi pasangan pemenang yang semuanya berasal dari Italia: kombinasi sempurna antara teknologi dan kinerja Desmosedici GP serta bakat, semangat, dan tekad Francesco 'Pecco' Bagnaia.
"Saya sangat senang untuk terus balapan dengan tim impian saya! Mengenakan warna-warna ini merupakan suatu kehormatan bagi saya. Sungguh luar biasa dan menjadi kebanggaan. Bersama Ducati, dan semua orang di Ducati Corse, kami telah mencapai hal-hal luar biasa. Dalam tiga tahun ke depan, kami akan terus memberikan yang terbaik untuk meraih kesuksesan semaksimal mungkin," ucap Pecco.
Lahir di Turin Italia tahun 1997 lalu, Pecco Bagnaia mulai bergabung dengan squad Ducati dengan direktur oleh tim Pramac Racing musim 2019 lalu. Jadi, jika kontraknya berakhir pada 2026 nanti, Pecco akan bersama Ducati selama total delapan tahun.
Musim 2020 lalu, Pecco mengukir podium pertamanya di MotoGP, saat tampil di seri Misano. Setelah itu, dia promosi ke tim pabrikan, namun nyaris meraih juara dunia, dan hanya menempati posisi runner up klasemen. Tahun 2022 menandai terobosan Bagnaia, saat ia meraih gelar Dunia Pembalap MotoGP pertamanya, dan juga menjadi orang Italia pertama yang melakukannya dengan motor Italia: Desmosedici GP.
Kemenangan ini menandai gelar Riders' World yang kedua bagi Ducati, menyusul kesuksesan Casey Stoner pada tahun 2007, 15 tahun sebelumnya. Dengan nomor 1 di fairing depan sepedanya, Bagnaia kembali dinobatkan sebagai Juara Dunia pada tahun 2023, berkat musim luar biasa lainnya yang membuatnya meraih 15 podium, tujuh kemenangan, dan tujuh posisi terdepan.
naskah/foto : punk/mgp