"Untuk pertengahan tahun ini Drag Day SRP kita buat 3 seri saja dan 60 persen peserta masih dominan bermesin diesel," ujar Wahyu, dedengkot Surabaya Racing Project.
Skill dan insting dragster menjadi modal dasar jika ingin konsisten di kompetisi. Tengok saja di penyisihan dikelas bracket 11 detik, dragster Akil putra H Yadik Sansiwita sempat menyodok menjadi yang tercepat.
Akil AF Kenzo. Next time asah skill
"Baru beberapa hari adaptasi dengan Pajero dan alhamdulilah di babak penyisihan bertengger di posisi pertama," ungkap Akil yang bernaung di team AF Kenzo Sumenep.
Jelang final nasib sial menghinggapi dragster Sumenep hingga catatan waktu melampaui harapan dikarenakan kurang konsentrasi.
Team RSM.
Nampak turun gunung, team RSM Malang mencoba kerasnya persaingan balap roda empat di trek lurus. Dengan mengandalkan engine 2GD besutan Amec, team yang dikenal dikancah road race ditukangi tuner R Speed.
"Ini tuning perdana yang dimainkan klas bracket 9 detik dan 9,5 detik dengan ubahan turbo memakai 44 mm produk sepaket merk Flex berikut knalpot custom dan remap ECU," ujar Zen Chenk, owner RSM Malang yang diperkuat Amec dan Nopel sebagai juru dibalik kemudi.
Veri Tulen Telo Racing Garage13. Akan tambah amunisi baru
Hadir pula team Veri Tulen Garage 13 yang akrab dibalik kemudi mobil balap Telo Racing dengan mesin diesel kali ini pemuda asal Pamekasan beralih profesi menjadi manajer team.
Terbukti besutan dragster DJ Angga yakni mesin 2KD yang merujuk paket turbo 44 mm dan intercooler mampu bertengger di posisi pertama dikelas bracket 12 detik.
"Di seri ini kita juga mengusung bawa Honda City Z tunggangan Amec bermain dikelas stock 1800 CC dan akan menambah amunisi 2KD dibawah bendera team Veri Tulen Garage 13," ujar Veri sang owner Telo Racing yang sukses menyabet juara 4 klas 1800cc dan bracket 12 detik.
naskah/foto : Chand